Senin, 11 Juli 2011

Terik Siang di Stasiun

aku mengajak terik siang ini ke stasiun
dia tidak mau ikut, terpaksa ku seret dia dari jalanan
dari genteng rumahmu
ah tak usah kau larang,
biarkan saja terik siang ikut denganku
agar siang ini tak kau rasa gerah

di stasiun itu, terik siang membuat gerah semua orang
dia akan menyertai perjalananku siang ini
aku menunggu kereta senja
yang akan mengantarkanku ke kota kawanku di balik gunung

siang di stasiun itu
kubuka lagi sarung gitarku
kupetik senar-senarnya yang lentik
seperti jarimu, senar gitarku juga tinggal lima jumlahnya
satu senarnya lagi sudah kau minta kemarin
katamu akan kau tanam dalam hatimu
agar kau bisa bernyanyi
di tiap harimu yang sepi

aku nyanyikan lagu bising
dengan suara melengking
terik siang berdansa mengiringi laguku
penumpang di stasiun pada gerah, kepanasan
mendengar laguku dan tarian si terik siang
satu-satu mereka mulai mengantuk

aku terus bernyanyi
suaraku semakin berat
mataku juga
semunya gelap
semuanya lelap
sunyi, sepi
seperti hatiku, hatimu


Malang, 11 Juli 2011

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wah,wah...sakjane awakmu iki romantis...huahhaha. nice..:D

Posting Komentar

Mau ?

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India