Kamis, 25 Agustus 2011

Penembakan Warga Morowali, Polisi atau Masyarakatkah yang Bersalah ? (Analisis pemeberitaan di beberapa media online)

Gambar : Antaranews.com


Membaca berita di beberapa media online tentang demonstrasi warga Morowali yang berujung rusuh dengan tewasnya dua orang warga Morowali ini bagi saya memang banyak muncul pertanyaan. Berita yang ditulis media-media online itu kebanyakan tidak ada yang memenuhi sebuah berita yang berimbang.
Tribunnews.com misalnya menurunkan berita berjudul : Rusuh di Pengeboran Minyak Medco: Kapolres Dikalungi Celurit. Dalam berita yang ditulis tanggal 23 Agustus itu, Tibunnews.com hanya mengutip wawancara dengan Kapolres Morowali, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Suhirman tanpa mengkonfirnasi dari pihak masyarakat yang menjadi korban penembakan. Jelas ini adalah berita yang tidak berimbang, secara kaidah jurnalistik yakni cover board side.
Demikian juga dengan Detik.com yang menulis dua berita terkait dengan kasus Morowali ini. Yang satu berjudul Buntut Demo Di Morowali, Sulteng, Dua Orang Tewas, berita lainnya berjudul : Kapolri Sebut Penembakan di Morowali karena Warga Sandera Polisi. Dalam berita pertama Detik.com mencoba menulis tentang kronologis kejadian dengan mewawancarai pihak RSUD Luwuk dan Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Gde Pradnyana. Berita pertama ini belumlah cukup berimbang karena pihak-pihak yang terlibat bentrokan tidak ada yang diwawancarai. Sedang dalam berita kedua, wartawan Detik.com terlihat malas melakukan konfirmasi dengan pihak lain, baik itu masyarakat Morowali maupun pihak ketiga yang bisa menilai apakah memang benar demikianlah yang terjadi dilapangan. 
Berbeda lagi dengan berita yang diturunkan oleh Berdikarionline.com dengan judul Kronologis Penembakan Warga Morowali Oleh Polisi. Dalam berita ini Berdikarionline cenderung lebih berpihak pada masyarakat. Tidak ada kutipan wawancara dalam berita ini. Sumber berita ini seolah-olah adalah pendapat pribadi redaksi. 
Akhirnya, kita sebagai pembaca media harus cerdas membaca berita, agar tidak menjadi korban pemberitaan media yang seringkali cenderung membela kepentingannya sendiri. Bukan mengabdi pada kebenaran.

Minggu, 14 Agustus 2011

Bendera

Kain itu lusuh, merah putih
luntur sudah sebagian warna merahnya
baunya apek
sewaktu mencucinya, ibu mungkin memberinya terlalu banyak pemutih
dan lupa memberinya pewangi

padahal niatku bendera itu akan kukibarkan pada pagi, juga pada angin
agar pagi dan angin mengabarkan wangi dan warnanya yang cemerlang pada dunia
tapi pagi belum juga tuntas
dan angin belum juga berhembus

merah-putih, kuikat pada sebatang bambu yang pangkalnya koyak
ingin kukibarkan setengah tiang saja
siapa tahu tiangnya yang tak lagi kokoh itu roboh
patah ditiup angin


Jepara, subuh belum pagi

Senin, 08 Agustus 2011

Ketinggalan Kereta


Ketinggalan kereta, sungguh tidak menyenangkan. Saya berulangkali mengalaminya. Rata-rata disebabkan karena tidak tahu kapan jadwal keberangkatan kereta. Terpaksa saya harus menunggu berjam-jam untuk keberangkatan kereta selanjutnya. Beruntung hanya ditinggal kereta, tidak ditinggal nikah. Wah kalo yang satu ini janganlah terjadi, sakitnya sulit hilang kalo sudah ditinggal nikah.

Maka itu ketika malam ini bingung mau nulis apa, iseng-iseng saja saya mau nulis tentang jadwal kereta api. Nah ternyata setelah searching di Google banyak juga yang telah memposting jadwal kereta api. Tapi tak apalah saya juga ikut posting. Mungkin suatu saat saya membutuhkannya.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Menuju Media Online


Konvergensi media untuk Pers Mahasiswa

Di “desa global” ini kita berlomba-lomba mengkavling sejengkal tanah kemudian menanamnya dengan informasi. Meminjam istilah Mc Luhan “desa global” yang melihat perkembangan teknologi informasi begitu pesat pada milenium ketiga ini. Kini, penyaji informasi bukan lagi didominasi perusahaan media, tetapi individu pun bisa melakukannya.
Munculnya internet di abad ke 20 lalu telah menyebabkan berubahnya pola penyajian informasi yang semula menggunakan media konvensional (di luar media online seperti media cetak dan elektronik) perlahan-lahan beralih ke media online. Perusahaan media massa berlomba-lomba mengkonvergensikan medianya dengan media online tanpa meninggalkan media konvensionalnya. Media massa umum menggunakan konvergensi media ini untuk tujuan melebarkan sayap dan masuk kedalam jaringan internet agar dapat mempertahankan atau memperluas bisnisnya.

Jumat, 05 Agustus 2011

Sepeda Motor

Kita mungkin harus berpikir ulang dengan rencana membeli sepeda motor model terbaru, degan sekian pertimbangan. Pertimbangan tentang pagi kita yang bising dengan deru mesin, bukan lagi kicau burung yang menghibur hati. tentang jalan-jalan yang kian hari terasa makin sempit dengan kemacetan. tentang subsidi premium yang seharusnya bukan hak kita namun masih saja kita minta.
Sayang pertimbangan hanya jadi kegelisahan di malam-malam sepi bahkan menjadi omelan di jalan raya ketika macet mendera. Karena pikiran kita sudah diracuni sekian banyak iklan produk sepeda motor dan rayuan sales promotion girl sebuah sorum sepeda motor. Hasrat memiliki akhirnya berdiri mengangkangi kita, bukan lagi pertimbangan rasional. Tanpa banyak pikir kitapun membeli dan terus membeli, konsumsi dan terus konsumsi tanpa tahu kenal batas. Untuk ini saya pun gelisah. 

Minggu, 31 Juli 2011

Jurnalistik Investigasi

(Catatan Diklat Jurnalistik Investigasi PPMI Kota Surabaya)

Jika metode investigasi dalam jurnalistik merupakan cahaya obor yang membuat bangkai hewan terlihat di malam hari yang gelap. Dan jika praduga awal investigasi adalah penciuman kita tentang bangkai tikus tadi. Maka kita harus mencari obor, menyalakannya dengan korek api kemudian berjalan dengan pencahayaannya. Mencari di mana bangkai itu berada, memastikan bangkai hewan apakah itu, dan jika perlu mengotopsinya. Meneliti sebab musabab kematian hewan tersebut, sampai segalanya menjadi terang.

Dan begitulah metode investigasi seringkali dipakai oleh media-media mingguan seperti Majalah Tempo, Gatra, dll, untuk mengungkap kejahatan kerah putih yang tak mudah diungkapkan oleh media-media harian.

Jurnalistik investigasi, mengungkap kebenaran dibalik fakta dan peristiwa. Sesuatu yang abu-abu, kejahatan besar yang sengaja ditutup-tutupi. Tiba-tiba menjadi hal yang mewah di kalangan pers Mahasiswa. Mewah karena memang tingkat kesulitannya tak dapat diatasi oleh pers Mahasiswa hari ini yang tingkat konsistensi dan militansinya semakin menurun. Tugas kuliah yang menumpuk, waktu studi yang semakin “diperpendek,” seolah menjadi “pembenar” menurunnya kualitas pers Mahasiswa hari ini.

Senin, 11 Juli 2011

Mengenang Mbak Ratna

Entah kenapa, tiba-tiba aku terkenang wajahmu Mbak. Mungkin karena kemarin aku baru lewat depan rumahmu. Jalan Diponegoro no 3 Malang. Masih ingat betul aku, setiap kali membuat undangan diskusi Forum Pelangi, aku selalu menuliskan alamat itu sebagai tempat diskusi di undangan yang kubuat.
Sebenarnya aku ingin mampir sore kemarin. Seperti sore-sore di mana aku sering mampir ke rumah.  Kau biasanya duduk di atas kursi rodamu. Kuparkir motorku dan mendekat ke arahmu. Menyalamimu. “Kamu mau kopi apa teh ?, nanti biar Umi yang buatkan,” demikian tawaranmu padaku. Biasanya aku tak mau merepotkan Umi, aku akan berlalu ke dapur dan membuat segelas kopi untukku sendiri. Setelah itu kita akan berbicara bermacam-macam hal, mulai dari yang ringan hingga beratnya berton-ton.

Terik Siang di Stasiun

aku mengajak terik siang ini ke stasiun
dia tidak mau ikut, terpaksa ku seret dia dari jalanan
dari genteng rumahmu
ah tak usah kau larang,
biarkan saja terik siang ikut denganku
agar siang ini tak kau rasa gerah

di stasiun itu, terik siang membuat gerah semua orang
dia akan menyertai perjalananku siang ini
aku menunggu kereta senja
yang akan mengantarkanku ke kota kawanku di balik gunung

siang di stasiun itu
kubuka lagi sarung gitarku
kupetik senar-senarnya yang lentik
seperti jarimu, senar gitarku juga tinggal lima jumlahnya
satu senarnya lagi sudah kau minta kemarin
katamu akan kau tanam dalam hatimu
agar kau bisa bernyanyi
di tiap harimu yang sepi

aku nyanyikan lagu bising
dengan suara melengking
terik siang berdansa mengiringi laguku
penumpang di stasiun pada gerah, kepanasan
mendengar laguku dan tarian si terik siang
satu-satu mereka mulai mengantuk

aku terus bernyanyi
suaraku semakin berat
mataku juga
semunya gelap
semuanya lelap
sunyi, sepi
seperti hatiku, hatimu


Malang, 11 Juli 2011

Jumat, 08 Juli 2011

Menulis Itu Mudah ?

Tentu saja tak ada yang mudah dalam kehidupan, tak ada hal yang datang begitu saja. Termasuk juga dalam menulis. Semua memerlukan usaha, kerja keras, proses yang terus menerus, demikian juga dengan menulis. Menulis itu sebenarnya mudah jika kita konsisten mengasah kemampuan kita. Tapi manusia adalah makhluk Tuhan yang cepat bosan, bosan karena dia bias berpikir, punya segudang keinginan yang tak semuanya bisa dipenuhi. 
Tulisan ini kubuat untuk seorang kawan yang memintaku mengajarinya bagaimana menulis yang baik. Jujur saja, sebenarnya aku juga tak percaya diri untuk mengajari orang lain bagaimana menulis yang baik. Apalagi tulisan yang sesuai dengan standar media cetak di Indonesia. Lha tulisanku saja tak pernah masuk media cetak di Indonesia. Kecuali ketika menjadi wartawan free lance beberapa waktu yang lalu, itupun tak lama. Hanya tiga bulan. Setelah itu tulisanku tak pernah diterbitkan lagi oleh media cetak di Indonesia.

Sejarah Pers Mahasiswa

Sejarah Pers Mahasiswa
Dari Orde Baru Sampai Reformasi

Jangan bayangkan judul di atas sesuai dengan isi tulisanku ini. Karena aku bukan seorang sejarawan yang paham betul mengenai penulisan sejarah. Pengetahuanku tentang sejarah pers mahasiswa di Indonesia masih jauh dari mencukupi untuk membuat tulisan tentang hal ini.
Memang saya akui sampai hari ini masih aktif di dunia pers mahasiswa. Sampai tahun 2012 nanti masih tercatat sebagai salah satu pengurus Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI). Organisasi yang baru kuketahui keberadaanya sekitar tiga tahun yang lalu. Padahal organisasi ini mulai terbentuk semenjak tahun 1992 di Kota Malang. 
PPMI, organisasi yang aneh, itulah penilaianku ketika terlibat aktif didalamnya. Organisasi yang menghimpun Lembagai Pers Mahasiswa se-Indonesia ini bahkan tidak mempunyai legalitas hukum. Aneh bukan, padahal anggota yang dihimpunnya adalah organisasi yang mempunyai legalitas hukum, meskipun hanya berupa Surat Keputusan Rektor atau Dekan di kampus masing-masing. Dalam pengantarnya di Buku Putih PPMI (Catatan-Catatan yang Belum Selesai), Moh. Fathoni yang juga penulis sebagian besar buku ini berkomentar bahwa belum ada organisasi pers mahasiswa setingkat nasional selama dan sejauh ini, setelah IPMI.

Tulisan ini sepenuhnya terinspirasi ketika perjalanku berkeliling ke berbagai daerah tiga bulan kemarin. Banyak anggota Lembaga Pers Mahasiswa yang bertanya tentang organisasi yang bernama PPMI. 

“PPMI itu hewan apa to mas ?”
“Sebenarnya untuk apa PPMI didirikan ?”
“Siapa saja anggota PPMI ?”
“Bagaimana arah gerak PPMI ?”

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang diajukan oleh mereka. Ya aku maklum, sebagian dari mereka belum mengerti betul siapa, apa dan bagaimana PPMI itu. Mendengar pertanyaan itu dengan senang hati aku menjawabnya dengan jawaban yang aku miliki. Kadang-kadang aku merasa seperti pendongeng yang sedang meninabobokan mereka.
Aku kamudian berpikir ulang, kenapa pertanyaan ini hampir sama ditanyakan di kota yang kukunjungi ?. Apakah generasi yang menanyaiku ini adalah generasi ahistoris yang tidak pernah mendapatkan transformasi pengetahuan tentang PPMI ?.
Baiklah jika itu memang yang sedang terjadi, mereka perlu lagi membaca tentang sejarah berdirinya PPMI dan perjalanannya. Kebetulan juga buku tentang itu sudah disusun oleh pengurus PPMI sebelum periode saya. Meskipun buku yang saya punya ini masih versi yang belum direvisi tak apalah. Bagi Anda pegiat pers mahasiswa yang ingin mengerti tentang PPMI, dapat mendownload buku ini di link yang ada di bawah.
Atau jika Anda malas membaca yang versi pdf-nya ini, silahkan tunggu saja sampai buku itu dipajang di etalase toko buku yang ada di kota Anda. Tapi Anda juga harus bersiap untuk lama menunggu karena dari banyak penerbit yang telah saya tawari untuk menerbitkan buku ini, beberapa sudah ada yang menolak menerbitkannya. 





Selasa, 05 Juli 2011

Negeri Maling


Ini lagi cerita gilaku tentang negaraku. Bukan bermaksud memotret sisi buruknya saja. Tapi kenyataannya memang demikian. Negaraku, Indonesia oleh tetangga-tetangganya dijuluki sebagai “negeri maling”.  Bagaimana sampai negaraku dijuluki demikian? Negaraku dijuluki demikian bukan karena sentimen antar negara, tapi memang kenyataannya demikian. “Negeri maling” ini merujuk pada perampokan kekayaan negara oleh  pengelolanya, birokrasi, pejabat, militer dan politisinya.
Sebagai warga negara yang cinta pada bangsa dan negaranya, aku terkadang malu dan minder berteman dengan warga negara lain. Mungkin Anda bertanya pada sikap saya yang cinta pada tanah airnya namun masih saja membongkar aib dan kebusukan bangsanya sendiri.  Sudahlah Anda jangan bertanya tentang metodologi berpikirku. Apalagi bertanya tentang filosofiku  apa dan bagaimana sehingga bersikap demikian.  Jawabanku sederhana saja. Aku bukanlah Kumbakarna, tokoh pewayangan yang berprinsip right or wrong is my country, saya berprinsip seperti Wibisono, right or wrong is rigt or wrong. Sederhana kan ?. Saya tak bisa menjawab secara filosofis dan metodologis tentang ini. Jadi jangan tanya lagi.
Anda menuduhku bukan seorang yang nasionalis ? silahkan saja. Toh aku juga bukan politikus yang harus mencitrakan dirinya baik di depan semua orang. Anda berhak menjelek-jelekkanku sesuka hati, toh aku juga akan cuek-cuek saja. Karena ejekan Anda tak ada pengaruhnya sama sekali dengan hidupku.

Cerita Tentang Polisi Di Negaraku

Ini cerita tentang polisi di negeriku. Mungkin lebih banyak buruknya. Ah ini hanya cerita, anggap saja ini cerita gila. Rakyat jelata di negeriku selalu merasa was-was, semacam perasaan benci dan takut kalau ketemu polisi, apalagi ketika mengandarai sepeda motor dan mobil.


 “Polisi itu kalau ketemu di jalan suka cari-cari masalah, ada saja kesalahan kita yang didapatinya. Ujung-ujungnya kita akan ditilang, untung kalau ditilang, uangnya akan masuk kas Negara. Banyak oknum polisi yang memilih bayar ditempat (titip uang tilang), nah kalau beginikan uangnya masuh kantong sendiri.” Demikian komentar seorang kawanku, yang demi keamanannya tidak aku sebutkan namanya di sini.

Minggu, 03 Juli 2011

Berita Hari Ini

Ada kulihat fotomu terpampang di koran hari ini. Di situ ditulis kau akan maju menjadi wali kota, pemimpin nomor wahid di kota ini. Ah aku tak percaya, kubolak-balik lagi koran. Kubaca dari awal lagi. Adakah itu foto orang lain yang mirip dengamu ?. Ah tidak itu memang fotomu, dan di bawahnya jelas ditulis nama lengkapmu.

Padahal malam tadi kau mengaku tak punya uang waktu kita sepakat bantingan membeli minuman dengan merek Long Island di warung kiri. Aku kaget tak percaya, pagi ini kau muncul di koran dan mau jadi walikota. Dari mana kau dapat modal untuk membiayai ongkos kampanye yang begitu mahal. Ah kau pasti mabuk, lalu mendatangi kantor redaksi koran itu. Kau mengamuk di kantor, kau memaksa mereka menulis berita bohong.

Keliling Indonesia Gratis, Dapat Hadiah Lagi

Anda ingin jalan-jalan gratis dan juga berpeluang dapat hadiah uang tunai? Buruan segera daftar di Aku Cinta Indonesia. Serius, saya tidak bohong. Namun ingat, tak ada yang gratis begitu saja di dunia ini. Anda harus bersaing dengan ribuan pendaftar dari seluruh Indonesia untuk ikut program Aku Cinta Indonesia.


merupakan program yang diselenggarakan oleh detikcom mulai tahun 2010 lalu. . Tahun 2011 ini, detik.com kembali mencari 60 orang yang akan dibagi menjadi 20 tim (masing-masing tim 3 orang) untuk disebar ke seluruh penjuru negeri. Seluruh biaya transportasi, akomodasi, dan uang saku yang dibutuhkan dalam perjalanan akan ditanggung oleh detikcom. 20 tim adalah para Petualang ACI yang akan menyebarkan semangat Aku Cinta Indonesia dengan berbagi cerita dan pengalaman. 

Tahun ini ada 60 Petualang yang terpilih untuk disebar ke 20 area wisata yang belum banyak ter-explore. Masing-masing tim terdiri dari 3 orang. Hadiah yang akan diperebutkan lebih banyak dari tahun lalu:
  1. Tim Terbaik dengan hadiah senilai Rp 100 Juta
  2. Foto Esai Terbaik (Individual) senilai Rp 25 Juta
  3. Tim Favorit pembaca senilai Rp 15 Juta
Menarikkan? Sudah jalan-jalan gratis, dapat hadiah lagi jika beruntung. Saya sudah mendaftarkan diri, bagaimana dengan Anda? Bagi Anda yang suka fotografi dan menulis akan menjadi point tersendiri ketika mendaftar di program Aku Cinta Indonesia ini. Info lebih lengkap silahkan kunjungi website Aku Cinta Indonesia.

Tak Usah Pedulikan Nasib TKI !!!

Maraknya berita ancaman hukuman mati terhadap tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi dan Malaysia, juga kabar penghentian pengiriman pekerja rumah tangga belakangan ini membuat berang dan cemas berbagai pihak di Negara ini. Semua pihak di negeri ini tiba-tiba menjadi berang dengan nasib TKI dan TKW kita yang akan dihukum pancung. 

Mahasiswa banyak yang melakukan aksi solidaritas, intelektual kita ramai-ramai mengeluarkan statemen di media massa, mengecam hukuman mati TKI. Sampai-sampai Presiden SBY menyisihkan perhatiannya dengan membentuk Satgas TKI. 

Seolah mereka itu tak pernah belajar sejarah. Bahwa bangsa kita memang bangsa kuli, budak, yang pernah menjadi kuli dan budaknya kongsi dagang asing. Mulai dari kongsi dagang Portugis, Belanda, dan Inggris.

Memangnya peristiwa TKI ini baru sekali ini kita alami? Apakah kita sudah lupa peristiwa demi peristiwa naas yang menimpa TKI kita dari tahun ke tahun? Demikian selalu seperti ini. 

Sabtu, 02 Juli 2011

Download Buku, Kamus Filsafat, Karya Lorens Bagus

Belajar filsafat itu sulit, buat apa juga?. Tak ada manfaatnya, demikian kata teman saya si Arys dari Jember ketika saya minta dia mengajari filsafat. Apa demikian adanya? filsafat tidak ada gunanya?. 

Padahal si Arys beberapa waktu yang lalu sempat mengikuti kursus filsafat di Jogja. Bukankah filsafat adalah salah satu indikator kamajuan peradaban?. Ah sudahlah, daripada berdebat sendiri. Nah berbicara tentang filsafat seringkali kita temui kata-kata aneh yang jangankan kita ketahui maknanya, bertemu dengannya pun kita tidak pernah. 

Maka itu, kehadiran kamus filsafat sangatlah menolong kita dalam mempelajari filsafat, nah mumpung saya punya kamus filsafat karya Lorens Bagus dalam versi elektronik maka saya upload saja. Memang kurang lengkap, kamus yang tebalnya sekitar 1192 ini belum dapat dijadikan satu dalam versi pdf-nya. Yang saya miliki ini hanya sebagiannya saja, yakni 127 halaman. Terima kasih pada Ebook Kristiani yang telah membuat versi pdf-nya, meskipun belum lengkap 1192 halaman. 


Bagi kawan-kawan yang ingin memiliki kamus filsafat karya Lorens Bagus ini dapat mendownload di sini.

Kamis, 30 Juni 2011

Apakah Saya Sudah Nasionalis ?

 
Judul tulisan saya di atas yang berupa pertanyaan bukan untuk Anda, tapi untuk saya sendiri. Terkadang saya merasa aneh saja membicarakan dan mendiskusikan tentang nasionalisme. Karena bagi saya nasionalisme bukan hanya sekedar satu topik dalam studi ilmu ketatanegaraan. Nasionalisme bukan sekedar itu, dia adalah sikap dan tindakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Saya selalu menolak dengan halus untuk diundang dalam sebuah forum yang membicarakan tentang nasionalisme. Bukannya saya sudah hafal tentang seluk beluk nasionalisme mulai dari apa yang dipaparkan Soekarno, Benendict Anderson, Mahatma Gandhi, Sun Yat Sen, atau negarawan dan akedemisi lainnya. Bukan, bukan itu. Terus terang saya minder ketika mendiskusikan tentang topik yang satu ini. Jangankan untuk jadi pembicara, jadi peserta saja dalam sebuah diskusi tentang nasionalisme saya minder. Apalagi jika otak saya telah muncul pertanyaan “apakah saya sudah nasionalis ?”  

Dan sampai hari ini, saya belum dapat menjawab pertanyaan ini. Maka, bagi Anda yang kebetulan membaca tulisan saya ini, tolong jawab pertanyaan saya itu. Apakah saya sudah nasionalis ?. Jawab dengan jujur saja, biar tidak ada dusta diantara kita. 


Menjadi Pilot Itu Mudah



Menjadi pilot itu mudah. Demikian kesimpulan obrolan warung kopi kemarin antara Saridin dan kawannya yang sekarang sedang menyelesaikan studinya di PT National Aviation Management Flying School (NAM) yang didirikan PT Sriwijaya Air. Menurut kawannya itu, setiap orang bisa menjadi pilot. Menerbangkan pesawat terbang itu seperti mengendarai sepeda motor dan mobil.

Sebenarnya pesawat terbang itu sudah dilengkapi dengan peralatan dan navigasi yang canggih. Hampir semuanya sudah serba otomatis. Bahkan tanpa pilot, pesawat sudah dapat terbang menuju bandara tujuan. Dalam tugasnya di dalam kokpit pesawat, pilot dibantu oleh seorang ko-pilot. Selama penerbangan berlangsung semenjak take off hingga landing, pilot dan ko-pilot akan mengikuti jalur-jalur penerbangan yang telah terprogram melalui bantuan navigasi pesawat dan mengikuti informasi yang diberikan oleh menara kontrol lalu-lintas bandar udara.

Minggu, 26 Juni 2011

Mengenang Warkop DKI

Apakah Anda pecinta film group lawak Warko DKI? Group lawak yang semula bernama  Warung Kopi Prambors ini memang personilnya tak lengkap lagi.Yang tersisa sekarang tinggal Indro, sedangkan Nanu, Dono, Kasino telah beristirahat dengan tenang di sisi-Nya. Meskipun demikian, kenangan akan lawakan dan humornya masih melekat dalam ingatan saya. Selain karena lucu dan kreatif, warkop versi dulu lebih sering menggelitik dengan lagu-lagu dan lawakannya.

Untuk mengenang Warkop DKI, sampai-sampai nada dering untuk Hp saya aktifkan Nyanyian Kode. Lagu ini diambil dari salah satu adegan dari sekian filem Warko DKI. Adegan ini menceritakan ketika Dono dan Kasino menjadi pencopet, judulnya filmnya saya lupa. Mereka berdua beraksi di sebuah rumah makan. Mereka menyamar menjadi pengamen, Kasino yang nyanyi sedangkan Dono mengiringi dengan alat musik ecek-ecek.

Kangen Dengan Cerpen Indonesia

Sudah lama Saridin tak membaca cerpen-cerpen Indonesia yang pernah dimuat di media cetak. Dia kangen dengan keindahan gaya bahasa yang dimainkan oleh cerpenis-cerpenis Indonesia. Luar biasa, cerpenis Indonesia seperti pemain sirkus yang akrobatik memainkan bahasa, gumam Saridin suatu kali.

Namun kerinduan Saridin untuk membaca cerpen-cerpen Indonesia tak kunjung tersampaikan seminggu ini. Saridin kini jatuh miskin tak berpenghasilan. Jangankan untuk membeli koran, membeli makanpun sudah sulit.
 Akhirnya Saridin hanya bisa meminjam laptop salah satu kawan kosnya yang terkoneksi internet.

Sial, lagi-lagi kerinduan Saridin untuk menikmati cerpen-cerpen Indonesia tidak tersampaikan. Situs yang selama ini memuat cerpen-cerpen Indonesia yang pernah dimuat di media cetak http://www.sriti.com/  tidak dapat diakses.

Padahal situs ini telah mempunyai sekitar 5000 cerpen yang pernah dimuat di media cetak Indonesia. Coba saja Anda buka situs ini, yang kita dapati adalah tulisan di bawah ini :


Bandwidth Limit Exceeded
The server is temporarily unable to service your request due to the site owner reaching his/her bandwidth limit. Please try again later.


Sebagai pecinta sastra Indonesia tentunya Saridin bersedih, doa Saridin satu-satunya hari ini semoga Sriti.com dapat segera online kembali.

Kamis, 23 Juni 2011

Tips dan Trik Kerja Jaringan #2

Tujuh Kompetensi Kerja Jaringan
1.      Watak
2.      Kemampuan membuat strategi
3.      Kemampuan organisasional
4.      Kemampuan merawat
5.      Kemampuan komunikasi
6.      Keterlibatan social
7.      Kegigihan

Yang Boleh DIlakukan Dalam Kerja Jaringan
·         Minta bantuan orang lain
·         Ramah, hangat, dan bersahabat
·         Gigih dalam menindaklanjuti dan mengerjakan
·         Dengan hati-hati memusatkan pada pembelajaran nama-nama orang
·         Bersedia membantu orang lain bahkan bila tidak ada manfaat langsung atau segera bagi Anda
·         Terus berhubungan secara teratur dan sistematis
·         Selalu membawa kartu nama
·         Dikenal sebagai orang yang mudah dihubungi (dan sumber berharga bagi orang lain)
·         Duduk dengan orang yang belum dikenal pada acara-acara yang dihadiri (tidak menyendiri atau dengan orang yang anda kenal)
·         Terus bekerja jaringan bahkan bila anda berpikir akan berhenti

Yang Tidak Boleh Dilakukan Dalam Kerja Jaringan
´        Jangan menjadi orang tidak sabar. Hasil dan manfaat bisa muncul ketika anda tidak terlalu berharap dan sering membutuhkan waktu
´        Jangan kehilangan pandangan atas sasaran atau tujuan utama Anda
´        Jangan mempunyai agenda tersembunyi (tidak frontal menghadapi orang)
´        Jangan cuek terhadap nilai, kepercayaan dan perbedaan kebudayaan
´        Jangan gagal untuk mengerjakan ketika Anda menemukan atau diberi bimbingan
´        Jangan mengontak orang hanya jika anda membutuhkan sesuatu
´        Jangan mengutamakan kuantitas diatas kualitas dalam hubungan Anda
´        Jangan selalu berlebihan dalam bekerja dan terlalu sedikit berusaha
´        Jangan mencoba kerja jaringan dengan cara yang tidak sesuai dengan gaya Anda

Tips dan Trik Kerja Jaringan #1

Apa dan Bagaimana Kerja Jaringan itu?





Ups, Anda jangan salah menilai, artikel ini tidak akan mengajari anda cara cepat kaya dengan kerja berjejaring seperti yang dilakukan oleh MLM. Jika Anda ada pikiran seperti itu sebaiknya cepat buang jauh-jauh. Sebelum memulai memulai membahas bagaimana kerja jaringan saya ingin berterima kasih kepada Jon Warner pengarang buku Kerja Jaringan. Tulisan ini adalah semacam ringkasan dari buku Kerja Jaringan Jon Warner. Buku ini menarik karena penulis adalah praktisi di bidang kerja jaringan. Ya, Jon Warner telah menghabiskan waktu 20 tahun sebagai manajer di sejumlah perusahaan multinasional di Inggris, Eropa, Amerika dan Australia.

Tips dan Trik Awet Muda


 Apakah Anda pernah salah menebak umur seseorang dari penampilannya. Orang yang Anda kira berumur 40 tahun ternyata ketika Anda tanya dia menjawab bahwa umurnya 60 tahun. Ya saya pernah mengalaminya, salah menerka umur seseorang.


Saya ada beberapa tips dan trik menghadapi kehidupan agar kita dapat awet muda. Tips dan trik ini saya dapatkan dari Metaphysic Communityehari  Tipsnya cukup mudah untuk dikerjakan dalam kehidupan kita sehari-hari.


Rabu, 22 Juni 2011

Surat Untuk Kawanku, Buruh Adira Finance


Pertemuan kita terakhir kalinya malam itu membuatku merasa bersalah. Bersalah telah membuatmu resah, menggoncangkan hati nurani kemanusiaanmu. Aku tahu dari raut mukamu yang seketika berubah ketika kedatanganku. Aku tahu dari sorot matamu yang memancarkan kebancian. 


Selasa, 21 Juni 2011

Wajib Beli Laptop!!! (Cerita dari Penjara Episode 2)


Laptop sekarang sudah jadi barang yang wajib dipunyai oleh mereka yang berpendidikan. Entah siap yang mempromosikan laptop di "Negeri basa-basi" sehingga peredarannya sudah sedemikian banyaknya di negeri ini. Padahal kalau anda lihat iklan di televisi, produk laptop sangat jarang diiklankan dibandingkan dengan produk sabun dan shampoo yang setiap menitnya selalu tayang.

Saya jadi heran, dari mana datangnya laptop itu karena rakyat Negara basa-basi tidak pernah memproduksi laptop.

Senin, 20 Juni 2011

Memperbesar Penis dan Payudara


SUDAH PUASKAH ANDA ???
DENGAN UKURAN MR. P ANDA SAAT INI ?
BENAR-BENAR puaskah??  lalu bagaimana dengan istri anda?
Banyak pria mengalami sedikitnya salah 1 dari problem seks berikut ini :
...Ejakulasi dini, jadi pria "menit"an, penis kecil, ereksi lemah & loyo, produksi air mani sedikit, prostat yang lemah, kurang percaya diri, gairah seks yang rendah, kurangnya pengetahuan yang benar tentang cara memuaskan pasangan, tidak tahu bagaimana membuat istri multi orgasme, bergantung dengan obat-obat kuat & sejenisnya dan...
STOP!! CUKUP SUDAH!
Kini anda tidak perlu mengalaminya lagi
simak dengan cermat...
Istri anda sangat mencintai anda, dia tidak akan mempersoalkan ukuran penis atau terlalu cepatnya anda ejakulasi, karena itu bukan alasan utama dia mencintai anda. Bahkan seringkali dia mengatakan "puas" hanya untuk menyenangkan hati anda!
Tapi sadarkah anda... walau demikian airmatanya kembali berlinang walau tak terungkap? tersembunyi dibalik senyum lembutnya? itulah pengorbanan luar biasa istri anda yang tidak anda sadari...
Jangan kecewakan istri Anda malam ini...

Minggu, 19 Juni 2011

Cerita Dari Kampung Setan

Pulang kampung merupakan kegembiraan bagi manusia urban. Pulang kampung atau biasa kita sebut mudik (kembali ke udik/asal) adalah ajang untuk berkumpul dengan sanak saudara. Berbagi cerita, kesuksesan, kesedihan dan keterpurukan (nah yang ini biasanya jarang diceritakan dengan berbagai alasan) pada sanak saudara dan tetangga di kampung halaman. Entah dengan pertimbangan karena malu dan tidak ingin membuat anggota keluarga di kampung turut bersedih dengan keterpurukan yang dialami dan lain sebagainya.

Namun tidak demikian dengan apa yang saya alami. Setan urban seperti saya ini kalau pulang kampung hanya merasa sumpek, pusing. Pusing karena tidak ada kerjaan, karena orang di kampung saya sudah jadi setan juga seperti saya. Saya pusing karena kerjaan saya adalah membujuk dan merayu manusia untuk bertingkah laku setan seperti saya ini. Namun ketika pulang yang kesekian kalinya ini, penduduk di kampung saya sebagian besar sudah tidak lagi menjadi manusia melainkan sudah berubah seperti saya. Menjadi setan. Kalau tidak jadi setan ya minimal sudah menjadi buto kempung, atau sejenis penjahat kumatan yang dungu. Selain itu juga ada yang sudah menjadi buto mubal. Buto mubal itu ideologinya ngeyel, salah benar membandel, maunya menang sendiri. Dia yang mencuri sepeda motor anda, tetapi ketika anda mengatahui dan meminta sepeda motor anda tidak diberikannya. Malah anda diteriaki sebagai maling, padalah jelas-jelas dialah yang mencuri sepeda motor anda. Begitulah kelakuan buto mubal.

Kamis, 16 Juni 2011

Penjara Itu Bernama Universitas/ Sekolah Tinggi/ Institut

Penjara, sebuah tempat yang terkadang tidak kita sadari betul keberadaanya, hingga kita terlibat secara langsung di dalamnya. Begitulah tulis Arswendo Atmowiloto dalam buku karyanya berjudul “Kisah Para Ratib.”

Penjara itu terbagi menjadi beberapa blok, setiap blok terdiri dari beberapa kamar. Setiap kamar berisi sekitar empat sampai lima orang. Fungsi blok adalah menggolongkan kasus yang diderita narapidana, mereka yang masuk penjara karena kasus pembunuhan akan ditempatkan satu blog dengan pembunuh yang lain, mereka yang sesama perampok akan ditempatkan dalam satu blok perampok. Mungkin ini sama seperti penggolongan fakultas, jurusan dan kelas dalam universitas. Ada fakultas teknik, ekonomi, pertanian, kedokteran, ada jurusan teknik mesin, teknik industri pertanian,, kodektera hewan, kelas A, B, C dll.

Kursus Bahasa Inggris di Pare Kediri

MOSAIC
English Training Center & Home stay


More Than English Course

Jl. Seruni No. 25 B Singgahan Pelem Pare Kediri kode pos 64212


MOSAIC English Training Center & Home Stay (MSC) adalah salah satu lembaga pusat pelatihan bahasa Inggris yang ada di kampung Inggris, Pare.

MOSAIC English Training Center & Home Stay (MSC) menyediakan berbagai pilihan program pelatihan bahasa bagi pemula dengan konsep SMALL CLASS ENGLISH TRAINING, diharapkan dengan SMALL CLASS ENGLISH TRAINING, siswa agar bisa lebih focus dalam proses pembelajaran di kelas.
Jadi, jika anda ingin mengoptimalkan waktu belajar anda di kampong Ingris, maka MOSAIC

Rabu, 15 Juni 2011

Penjajahan Gaya Baru Ala “Neoliberalisme”


Ekonomi = Serakah ?

Secara de facto dan de jure bangsa Indonesia memang telah merdeka terhitung sejak tahun 1945. Namun apakah memang demikian adanya? Apakah kita sudah merdeka 100%? Benarkah bangsa kita telah dengan sebenar-benarnya menjadi bangsa yang “pasca-kolonial?”

Coba kalian renungkan sejenak, tentu masing-masing dari kalian mempunyai jawaban tersendiri dari berondongan pertanyaan di atas.

Baiklah, hari ini kita akan sedikit berbicara tentang penjajahan gaya baru ala “neoliberalisme.” Bagi kalian yang studinya di bidang ekonomi dan ilmu social sedikit banyak tentu tahu apa itu neoliberalisme. Ya, benar, neoliberalisme adalah liberalisme gaya baru.

Minggu, 12 Juni 2011

Ngedan di Blog

Karena tidak mempunyai blog atau web pribadi, saya diejek oleh kawan saya. Pakde itu menjadi tabu diantara kami karena memang saya dan Pakde Dalbo sama-sama Dalbo begitulah saya memanggilnya sesuai dengan nama blognya yang sering dipromosikannya pada saya. Masak kamu yang pernah makan “bangku sekolahan” negeri di Malang tidak punya blog ? memalukan katanya sambil tersenyum mengejek. Saya mencoba membantah dengan mengatakan bahwa saya juga dulunya punya blog tapi tidak pernah saya rawat lagi sampai username dan password-nya saya lupa. Namun karena tidak dapat menunjukkan karena nama blog dan url-nya saya lupa atau mungkin jika ingat sudah ditutup oleh manajemen blog di mana saya bernaung.

Tidak punya blog akhirnya menjadi kartu As-nya Pakde Dalbo untuk mengejek saya habis-habisan. Saya yang diejek hanya bias cengar-cengir tanpa bisa membalas. Tidak mempunyai blog aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di “sekolahan” kami masing-masing.

Kamis, 09 Juni 2011

Download Buku Madilog (Tan Malaka)

Madilog, Karya : Tan Malaka

Saya mengenal buku ini sekitar lima tahun yang lalu. Pernah saya baca beberapa halaman namun tidak saya selesaikan. Terus terang otak jongkok saya tak bisa memahami pemikiran Tan Malaka yang melangit ini. Ketidakmampuan saya memahami isi buku Madilog ini membuat saya yakin buku ini bermutu, apalagi bagi anda yang tergolong pemikir "nekek." Kata teman-teman saya para pemikir hebat itu, dalam buku Madilog ini Tan Malaka memaparkan cita-citanya bagi Indonesia. Meskipun isi Madilog sebagian besar mengikuti materialisme dialektik Friedrich Engels (sahabat karib Karl Marx yang memperlengkap filsafat sosial Marx dengan filsafat alam dan ontologi materialis yang kemudian akan menjadi dasar filosofis Marxisme-Leninisme). Nah, bagi kalian yang ingin berkenalan atau sekedar mengoleksi buku ini dapat kalian download dengan mengarahkan klik pada link di bawah ini. Semoga bermanfaat.




Penyesalan Seorang Perempuan

Perempuan itu berdiri di jendela ruang tamu, menatap keluar. Dia baru saja selesai menyiapkan opor ayam dan ketupat untuk hidangan lebaran besok. Rasa penasaran pada suara takbir yang terdengar keras bersahut-sahutan dari dalam rumahnya. Membuat dia ingin tahu dari mana sumber suara itu datang.  Ternyata suara takbir berasahut-sahutan itu berasal dari takbir keliling yang dilakukan warga desanya. Beberapa tahun terakhir memang warga desanya tidak pernah melakukan takbir keliling.

Di barisan depan iring-iringan takbir keliling itu adalah sebuah mobil bak terbuka yang telah di muati pengeras suara dan beduk yang cukup besar. Di sisi mobil itu adalah bocah-bocah yang dengan riang memukul beduk. Bocah-bocah yang terlihat begitu ceria dengan gelak tawa dan bersemangat, membuat perempuan itu menaruh harap. Ada yang hadir di malam takbir, menyusup di kelam malam, mengetuk pintu rumahnya. Seseorang dari masa lalunya, yang membuatnya menyesal sepanjang hidupnya yang selalu ditemani kesepian.

Mau ?

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India