Apakah Anda fresh graduate dan sekarang sedang mencari kerja ? setiap hari sabtu melototin koran di halaman lowongan kerja. Atau browsing di internet setiap hari hanya untuk mencari lowongan pekerjaan sampai-sampai lupa mengakses perkembangan informasi dan berita terbaru. :P
Image : http://www.straighterline.com |
Sudah puluhan bahkan ratusan lamaran kerja yang dikirimkan ke berbagai instansi dan perusahaan baik melalui pos maupun email. Setiap ada event job fair selalu ikut. Sudah puluhan kali dipanggil mengikuti psikotest dan interview namun belum juga diterima kerja. :P
Berapa Rupiah, waktu dan tenaga yang sudah Anda habiskan untuk melamar pekerjaan ? Mungkin dalam benak Anda itu semua adalah sesuatu yang wajar. Itu adalah bagian dari usaha dan perjuangan untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. “Dan saya akan terus berusaha hingga mendapatkan pekerjaan yang saya idam-idamkan” (kalau begitu penulis acungi dua jempol untuk Anda). Atau jangan-jangan sekarang Anda telah putus asa untuk melamar pekerjaan, merasa diri tidak berguna, dan akhirnya malas melakukan apapun ? (yang ini sangat amat tidak saya sarankan!!!!).
Jika memang demikian yang Anda alami, maka apa yang Anda alami sama dengan apa yang saya alami. Saya telah lebih dari lima kali mengikuti job fair, puluhan kali mengirim surat lamaran melalui pos, ratusan kali melalui email dan job board seperti jobstreet dan jobsdb. Berkali-kali mengikuti psikotest dan wawancara. Namun sampai sekarang belum dapat kerja juga. Alhamdulillah ya. :D
Image : http://www.cvinside.co.uk |
Namun saya sedikit berbangga hati, bahwa saya pernah dua kali menolak tanda tangan kontrak kerja dengan perusahaan karena gaji yang ditawarkan tidak sesuai harapan. Kesempatan pertama datang ketika saya lolos mengikuti seleksi psikotest dan wawancara di sebuah Bank swasta nasional berinisial D. kebetulan waktu itu saya melamar di divisi mikro pada bank tersebut. Usut punya usut dari forum-forum di internet ternyata banyak eks karyawan dari bank tersebut yang mencaci maki kebijakan penggajian karyawan bank berinisial D tersebut. Akhirnya waktu penandatanganan kontrak saya tidak datang.
Kesempatan kedua datang dari perusahaan penerbitan buku berinisial E. Kesempatan kedua inipun saya lewatkan juga. Waktu itu saya diterima kerja sebagai marketing eksetif. Pasalnya saya akan ditempatkan di luar pulau Jawa dengan gaji di bawah dua juta. Itulah sedikit pengalaman saya menolak kesempatan kerja.
Image : http://img.ibtimes.com |
Kedua kesempatan itu saya dapatkan melalui job fair. Meskipun ada seorang kawan yang tidak suka dengan event job fair dengan alasan biaya yang memberatkan pencari kerja. “kita melamar kerja itu kan karena butuh uang, masak orang butuh uang kok malah di kenakan tariff masuk segala” demikian komentar kawanku. Tapi menurut saya biaya melamar pekerjaan melalui job fair jauh lebih murah daripada melalui pos. :P
Image : http://desmond.imageshack.us |
Ada cerita lucu dari seorang kawan sesama job seeker. Nasibnya hampir sama dengan saya. Beberapa kali telah mengikuti psikotest dan wawancara kerja namun selalu gagal. Terutama ketika tahap wawancara. Merasa dijadikan bulan-bulanan HRD perusahaan pada kesempatan wawacara berikutnya si HRD bertanya pada kawan saya itu, begini pertanyaannya. Apa nilai tawar Anda sehingga perusahaan kami bersedia mempekerjakan Anda ?. Dan beginilah jawaban yang dilontarkan kawan saya itu : “secara ya pak, wajah saya lumayan ganteng tidak jelek-jelek amat, alhamdulillah ya saya sehat wal afiat, komunikasi saya seperti yang Bapak lihat sendiri sangat komunikatif. Saya yakin perusahaan Anda tidak akan rugi merekrut saya sebagai karyawannya. Terakhir menerima kabar kawan saya ini sudah diterima di salah satu bank swasta nasional berkat perjuangannya tanpa lelah mencari pekerjaan.
Image : http://stat.ks.kidsklik.com |
Sedangkan nasib saya sampai sekarang masih menyandang status sebagai seorang pengangguran terdidik. Hehehehe
Namun saya bahagia karena paradigma saya sekarang telah berubah dari pencari kerja menjadi pencipta kerja minimal untuk dirinya sendiri. Jadi mohon doa dari kawan-kawan pembaca yang budiman. Semoga saya segera dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri sendiri.
Wassalam…
0 komentar:
Posting Komentar